ANCAMAN
KETIKA SAYA TIDAK MASUK DI KELAS “ITU”
Sit
In merupakan suatu kegiatan yang menambah wawasan dan pengetahuan bagi
mahasiswa calon guru yang mana mahasiswa calon guru mengamati guru senior
mengajar dan mengelola kelas agar ketika proses pembelajaran dapat diterima
oleh siswa. Tujuan dari pelaksanaan Sit In ini yaitu agar mahasiswa calon guru
dapat paham dan mengerti bagaimana cara memanagement kelas, bagaimana cara
mengatasi siswa yang membuat ramai serta semua yang berkaitan dengan pengelolaan
kelas dan siswa.
Pada
hari selasa tepatnya tanggal 16 Januari 2018 saya pertama kali melaksanakan Sit
In yang pertama. Awal kegiatan ini saya laksanakan dengan diawali kelas 2 pas
pelajaran hari itu adalah olahraga, jadi saya ikut mendampingi adik-adik
olahraga ke lapangan. Kegiatan olahraga ini di pisah menjadi dua kelompok besar
yaitu kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Siswa yang laki-laki bermain
sepak bola dan siswa perempuan bermain ular-ularan yang di damping saya
langsung. Pada permainan ini saya ikut serta dalam permainannya sehingga saya
dapat lebih dekat denga adik-adik.
Hari
rabu saya melaksanakan Sit In untuk yang kedua kalinya, kali ini ada yang
berbeda dengan Sit IN saya. Sebelum saya melakukan Sit In saya bertanya kepada
guru kelas untuk meminta izin melaksanakan Sit In di kelas tersebut. Kebetulan
kelas yang saya tuju kali ini yaitu kelas 3 (Tiga) alangkah kagetnya saya
ketika guru kelasnya memberikan saya amanah untuk mengisi full di kelas
tersebut . ini adalah diluar bayangan saya karena pada awalnya KKN untuk
semester 1 hanyalah Sit In di sekolah asal namun saya teringat dengan kata-kata
Ustadz Faishol harus siap dengan apa yang di amanahkan kepada kita sehingga
saya harus mengisi kelas tersebut secara full time dan berfikir bagaimana saya
mengisi setiap jam, menit yang telah dilewati bahkan setiap detikpun. Dengan
bermodal buku modul yang ada di kelas akhirnya saya mengajar pelajaran pada
hari itu. Alhamdulillah walaupun saya hanya membaca sekilas tentang buku
tersebut saya dapat mengembangkan isi daripada buku tersebut dengan bahasa saya
sendiri. Setelah agak lama saya mengajar dan saya kira adik-adik mulai jenuh dan bosan maka saya mengajak adik-adik
untuk bermain dan menghilangkan kejenuhan yang menimpa adik-adik. Pada kali ini
daya mengajak adik-adik bermain (TEBAK
SIAPA). Saya melihat adik-adik sangat antusias untuk emngikuti permaianan
ini sehingga saya turut bahagia melihat kelucuan tingkah laku mereka. Ada satu
adik ketika permainan ini sering kena dan menjadi pelaku dalam permainan ini.
Sebut saja namanya mira, dia lucu dan imut dia sering kena dan jadi pelaku
utama dalam permainan ini. entah iti
disengaja atau tidak yang penting dia sering kena pegang dan akhirnya menjadi
pelaku menggantikan posisi pelaku yang sebelumnya menjadi pelaku utama dan
seterusnya. Dengan begini suasana yang sebelumnya bosan menjadi ceria kembali hal
ini bertanda bahwa saya sedikit telah dapat membuat sebuah suasana kelas menjadi
ceria kembali.
Tidak
terasa jam pulang telah terdengar sehingga saya harus mengakhiri permainan ini.
Ketika adik-adik diminta untuk mengakhiri permainan ini awalnya tidak mau
tetapi dengan cara saya merayu mereka akhirnya mereka mau mengakhiri
permainannya.
Menginjak hari selanjutnya saya harus
melakukan Sit In ke kelas yang berbeda dan anehnya ketika saya hendak ke kelas
sebelahnya yaitu kelas 4 (empat) adik-adik kelas 3 (tiga) tadi menarik saya
agar saya masuk dan mengajar kelasnya tersebut. Saya berusaha untuk menjelaskan
bahwa saya Sit In dengan kelas yang berbeda namun mereka tetap memegang dan
menarik saya agar masuk ke kelasnya. Akhirnya saya membujuk dan berkata bahwa
saya akan kesini lagi di waktu yang lain mereka pun melepaskan pegangannya
dengan mengancam saya “kalau kakak gak ngajar kami lagi, kami gak akan berteman
dengan kakak lagi”
Hari
itupun telah lewat dengan mengingat ancaman dari adik-adik, baru kali ini pak
gurunya diancam oleh murid sendiri. Hehehe…
Menginjak
hari selanjutnya, saya kebetulan lewat kelas 3 (tiga) bertemu dengan siswanya,
sepertinya mereka selalu mengingat apa yang mereka katakana sehingga saya di
tanya lagi kapan akan mengajar di kelasnya kembali tidak lupa dengan ancaman
yang mereka katakan kepada saya, saya terus membelokkan pertanyaan mereka
kepada hal-hal lain awalnya berhasil namun pada akhirnya mereka ingat lagi
kepada kata-kata mereka, mereka terus mengatakan hal yang sama ketika bertemu
dengan saya sehingga judul ini memang cocok kayaknya untuk membuat cerita
menarik saya pada kesempatam kali ini.