Minggu, 28 Januari 2018

Pengalaman Sit In KKN di SDN 01 Sukorejo

ANCAMAN KETIKA SAYA TIDAK MASUK DI KELAS “ITU”

Sit In merupakan suatu kegiatan yang menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa calon guru yang mana mahasiswa calon guru mengamati guru senior mengajar dan mengelola kelas agar ketika proses pembelajaran dapat diterima oleh siswa. Tujuan dari pelaksanaan Sit In ini yaitu agar mahasiswa calon guru dapat paham dan mengerti bagaimana cara memanagement kelas, bagaimana cara mengatasi siswa yang membuat ramai serta semua yang berkaitan dengan pengelolaan kelas dan siswa.
Pada hari selasa tepatnya tanggal 16 Januari 2018 saya pertama kali melaksanakan Sit In yang pertama. Awal kegiatan ini saya laksanakan dengan diawali kelas 2 pas pelajaran hari itu adalah olahraga, jadi saya ikut mendampingi adik-adik olahraga ke lapangan. Kegiatan olahraga ini di pisah menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Siswa yang laki-laki bermain sepak bola dan siswa perempuan bermain ular-ularan yang di damping saya langsung. Pada permainan ini saya ikut serta dalam permainannya sehingga saya dapat lebih dekat denga adik-adik.
Hari rabu saya melaksanakan Sit In untuk yang kedua kalinya, kali ini ada yang berbeda dengan Sit IN saya. Sebelum saya melakukan Sit In saya bertanya kepada guru kelas untuk meminta izin melaksanakan Sit In di kelas tersebut. Kebetulan kelas yang saya tuju kali ini yaitu kelas 3 (Tiga) alangkah kagetnya saya ketika guru kelasnya memberikan saya amanah untuk mengisi full di kelas tersebut . ini adalah diluar bayangan saya karena pada awalnya KKN untuk semester 1 hanyalah Sit In di sekolah asal namun saya teringat dengan kata-kata Ustadz Faishol harus siap dengan apa yang di amanahkan kepada kita sehingga saya harus mengisi kelas tersebut secara full time dan berfikir bagaimana saya mengisi setiap jam, menit yang telah dilewati bahkan setiap detikpun. Dengan bermodal buku modul yang ada di kelas akhirnya saya mengajar pelajaran pada hari itu. Alhamdulillah walaupun saya hanya membaca sekilas tentang buku tersebut saya dapat mengembangkan isi daripada buku tersebut dengan bahasa saya sendiri. Setelah agak lama saya mengajar dan saya kira adik-adik mulai  jenuh dan bosan maka saya mengajak adik-adik untuk bermain dan menghilangkan kejenuhan yang menimpa adik-adik. Pada kali ini daya mengajak adik-adik bermain (TEBAK SIAPA). Saya melihat adik-adik sangat antusias untuk emngikuti permaianan ini sehingga saya turut bahagia melihat kelucuan tingkah laku mereka. Ada satu adik ketika permainan ini sering kena dan menjadi pelaku dalam permainan ini. Sebut saja namanya mira, dia lucu dan imut dia sering kena dan jadi pelaku utama dalam permainan ini. entah  iti disengaja atau tidak yang penting dia sering kena pegang dan akhirnya menjadi pelaku menggantikan posisi pelaku yang sebelumnya menjadi pelaku utama dan seterusnya. Dengan begini suasana yang sebelumnya bosan menjadi ceria kembali hal ini bertanda bahwa saya sedikit telah dapat membuat sebuah suasana kelas menjadi ceria kembali.
Tidak terasa jam pulang telah terdengar sehingga saya harus mengakhiri permainan ini. Ketika adik-adik diminta untuk mengakhiri permainan ini awalnya tidak mau tetapi dengan cara saya merayu mereka akhirnya mereka mau mengakhiri permainannya.
Menginjak hari selanjutnya saya harus melakukan Sit In ke kelas yang berbeda dan anehnya ketika saya hendak ke kelas sebelahnya yaitu kelas 4 (empat) adik-adik kelas 3 (tiga) tadi menarik saya agar saya masuk dan mengajar kelasnya tersebut. Saya berusaha untuk menjelaskan bahwa saya Sit In dengan kelas yang berbeda namun mereka tetap memegang dan menarik saya agar masuk ke kelasnya. Akhirnya saya membujuk dan berkata bahwa saya akan kesini lagi di waktu yang lain mereka pun melepaskan pegangannya dengan mengancam saya “kalau kakak gak ngajar kami lagi, kami gak akan berteman dengan kakak lagi”
Hari itupun telah lewat dengan mengingat ancaman dari adik-adik, baru kali ini pak gurunya diancam oleh murid sendiri. Hehehe…

Menginjak hari selanjutnya, saya kebetulan lewat kelas 3 (tiga) bertemu dengan siswanya, sepertinya mereka selalu mengingat apa yang mereka katakana sehingga saya di tanya lagi kapan akan mengajar di kelasnya kembali tidak lupa dengan ancaman yang mereka katakan kepada saya, saya terus membelokkan pertanyaan mereka kepada hal-hal lain awalnya berhasil namun pada akhirnya mereka ingat lagi kepada kata-kata mereka, mereka terus mengatakan hal yang sama ketika bertemu dengan saya sehingga judul ini memang cocok kayaknya untuk membuat cerita menarik saya pada kesempatam kali ini.